Detikinvestigasi.com.BURU.Maluku.
Raja Tagalisa, Frenky T Batuwael meresmikan Rumah Adat Titahfena Tagalisa Desa Hatawano, Kecamatan Waplau Kabupaten Buru,Selasa (25/7/2023). Dalam peresmian rumah adat Titahfena Tagalisa selain raja Frenky T. Batuwael di dampingi ibu Raja, atau juga biasa di panggil Nyora Raja, hadir juga Samad Hukunala, kepala soa Giwagit, Said Warhangan kawasan fena Warhangan, Riina T. Batuwael istri Feri Tanaya, para Tokoh Adat, para Soa, serta Tokoh Masyarakat.
Pihak Kepolisian Polres Pulau Buru yang melakukan pengamanan peresmian, diantaranya Kabag Ops Akp Uspril W. Futwembun, Kapolsek Waplau Ipda Adhitya Wiratama, Kasat intelkam Iptu Deddy, Kasat Reskrim Iptu Aditya Bambang Sundawa, di dampingi Wakil Padal, Kasikum Polres Buru, Ipda Rifan, Kanit dan sejumlah anggota Polres Pulau Buru.
Saat diwawancarai awak media, Raja Frenky T. Batuwael menjelaskan, dengan adanya rumah adat yang sudah diresmikan, dirinya selaku Jou Tagalisa mengharapkan agar dilakukan saniri negeri, supaya dapat menjalankan fungsi dan tugasnya, dan nanti diprogramkan bersama, di mana Fena Tegalisa ini menjadi tempat bagi masyarakat Tegalisa, terutama masyarakat adat.
Ia mengharapkan semua staf yang ada di negeri bekerja dengan hati. Karena menurutnya, kalau bekerja dengan hati maka pikiran akan terbuka, dan kalau bekerja dengan pikiran takutnya punya hati tertutup.
Kalau bisa mulai dari sekarang dan seterusnya katong (kita) dapat menyatukan visi misi baik itu, dari antar kampung maupun dari luar kampung. Dalam hal ini juga katong bekerja sama dengan pemerintah, pejabat dalam petuanan Tagalisa maupun pejabat kecamatan dan Kabupaten bahkan Pusat,” harapnya.
Dia meminta kepada Saniri jangan berpangku tangan, semua keluhan dari masyarakat harus ditampung, harus segera melakukan respon, jangan baku tolak satu dengan yang lain. Karena setiap Negeri punya Saniri dan harus kerjasama, karena ini punya satu petuanan yaitu tagalisa.
Jangan baku tolak satu dengan yang lain, karena katong KAI WAI, Bupollo harus di jaga,” lanjutnya.
Disinggung terkait tujuan pembangunan rumah titah fena tagalisa, Batuwael menuturkan ini untuk tempat kumpul masyarakat adat, karena sudah berpuluh tahun tidak ada yang menjabat sebagai Jou Tagalisa. Selain itu, bisa menjadi tempat pertemuan kegiatan atau rapat adat, sehingga kita tidak lagi berkoordinasi dengan pihak desa untuk mencari tempat.
Kita harus bagaimana melihat satu petuanan ini, supaya Kai Wai itu kumpul untuk berbicara memajukan ini petuanan, tatanan adat harus kita kuat dan harus punya pemangku Adat,” ulas Raja.
Ditempat yang sama Kepala Kawasan Fena Warhangan, Said Warhangan menyampaikan, terkait dengan Titahfena Tagalisa yang dibangun di Desa Hatawano secara secara pribadi masyarakat Desa Hatawano sangat mengucap syukur dan berterima kasih.
Masyarakat petuanan tagalia sangat mengucap syukur dan berterima kasih dengan adanya Titahfena Tagalisa yang dipercayakan untuk dibangun di negeri ini luar biasa. Sudah sekian tahun baru pernah Titafena dibangun di negeri Tagalisa ini. Untuk itu kami sangat berterima kasih dengan apa yang telah diberikan kepada kami,” ucapnya.
Sementara, menyangkut dengan persoalan hal-hal adat, kata Said, ini akan diatur kemudian hari.
“Persoalan hal adat ini, kita akan prosesi untuk membedakan antara tradisi dengan adat. Selama ini belum diketahui perbedaan ini, antara tradisi dengan adat rencana kami seperti itu,” paparnya.
Hal yang sama juga disampaikan Samad Hukunala, Kepala Soa Giwagit. Pada kesempatan itu dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemangku adat, serta memberikan apresiasi dan dukungan kepada Raja Tagalisa yang telah meresmikan rumah adat TitahFena Tagalisa.
“Beta (saya) mengucapkan terima kasih banyak seluruh pemangku adat di negeri ini, karena mereka sangat berpartisipasi dalam mendukung program ini dengan baik, sehingga kegiatan selesai berjalan dengan baik”.
“Oleh sebab itu, selaku Kepala Soa, beta (saya) sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada bapak.”Tutupnya.
Laporan.
(Usman.T)