Asaba FC Lebih Utamakan Gengsi Instan dengan Pemain Bayaran Dibandingkan Membangun Talenta Lokal

Detikinvestigasi.com.Mesuji Lampung.

Ditengah euforia penampilan Asaba FC Tim Bola Desa Sungai Buaya dalam Semi Open Turnamen muncul kritikan pedas dari sejumlah pengamat dan pegiat sepak bola lokal . 18/10/2025.

Tim kebanggaan Desa Sungai Buaya tersebut diduga kuat lebih mengutamakan rekrutmen pemain dari luar desa dengan bayaran tinggi (pemain luar desa”) demi mengejar gengsi juara instan, alih-alih fokus pada pembinaan dan pengembangan pemain berbakat asli Desa Sungai Buaya.

Kritik ini mencuat seiring observasi bahwa komposisi tim Asaba FC yang berlaga di turnamen-turnamen tingkat desa seringkali didominasi oleh pemain-pemain yang direkrut dari luar desa.bahkan luar kecamatan.

Menurut salah satu pengamat bola kebijakan ini dianggap kontraproduktif terhadap masa depan sepak bola sungai buaya secara keseluruhan.

“Kami melihat, Asaba FC saat ini lebih fokus pada kemenangan di turnamen-turnamen desa yang sifatnya semi-terbuka untuk memuaskan ‘gengsi’ dan nama klub. Mereka rela membayar mahal pemain dari luar yang hanya bermain sesaat.

Padahal, dalam tim asaba fc sendiri masih banyak pemain muda yang berbakat yang seharusnya di bina baik secara pisik dan mental ..untuk menyalurkan keinginanya memajukan sepak bola desanya .

Kekhawatiran utama adalah bahwa pola pikir ‘instan’ ini akan mematikan motivasi dan kesempatan bermain bagi talenta-talenta muda lokal. Pemain muda (sungai buaya) yang memiliki potensi besar akhirnya harus duduk di bangku cadangan atau tidak mendapat kesempatan sama sekali karena kalah bersaing dengan pemain luar desa” yang dibayar untuk tampil.

Minimnya investasi pada pembinaan usia dini dan pemuda lokal akan membuat sungai buaya kesulitan melahirkan pemain profesional di masa depan. Klub akan terus bergantung pada pemain bayaran untuk setiap turnamen, menciptakan siklus tanpa regenerasi yang sehat.

Semangat kebanggaan terhadap tim lokal akan luntur jika tim tersebut tidak benar-benar di perhatikan..dan jangan selalu ketergantungan sama pemain luar desa.apalagi permainan hanya sekelas semi open.karna pembinaan fisik dan mental.itu sangat perlu.

 

Laporan : Edi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *