APMIKIMIMDO DPC Kabupaten Tulang Bawang Siap Memperjuangkan Hak Pasar Tradisional dan UMKM.

Detikinvestigasi.com.Tulang Bawang.

DPC  Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mandiri Indonesia,Kabupaten Tulang Bawang siap memperjuangkan hak” pasar tradisional dan UMKM di Bumi Say 2 Nyapur,Dengan maraknya  Swalayan dan Mini Market yang sudah merambah sampai kepedesaan, dan tidak  lagi memikirkan aturan yang ada, analisis dari dampak lingkungan,Pedagang pasar Rawa jitu yang terletak di Kampung Karya Jitu,Kecamatan Rawa Jitu Selatan,sudah menjadi anggota APMIKIMIMDO Tulang Bawang- APMIKIMINDO berkewajiban membela, sesuai dengan  Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang  Tahun 2015.

Ketua DPC APMIKIMIMDO Tulang Bawang Rudi piliang  dan di dampingi oleh Ketua DPD APMIKIMIMDO Provinsi Lampung,Adam Kurniawan,dalam orasinya mengatakan di depan  ratusan pedagang pasar Rawa Jitu yang menolak keberadaan Swalayan Lady Sop yang berdiri memukau 500 Meter dari pasar Rawa jitu, yang membuat dampak sangat buruk buat pedagang pasar Tradisional dan UMKM turun drastis omset nya sampai 90,%.Pada Selasa 20/02/2024.

Lanjut Rudi piliang ,lady shop di duga tidak mempunyai izin dari lingkungan dan izin  aparat kampung setempat,maka dari itu , kami meminta kepada pemerintah kabupaten Tulang Bawang agar menertibkan swalayan dan mini market yang menumbur aturan tersebut.

Di tempat yang sama, Kuasa hukum  pedagang pasar Rawa jitu Selatan APMIKIMIMDO Provinsi Lampung fitra Ariyansah,S.H. dalam orasinya juga mengatakan , besok kita akan layangkan surat ke pihak lady shop, tembusan kepada pemerintah kabupaten Tulang Bawang, pemerintah Provinsi Lampung, menteri perdagangan,agar supaya untuk sementara waktu ini kami menghimbau kepada pihak Lady Shop tidak beroperasi dulu, sebelum ada keputusan dari pihak yang berwenang, karena Lady di duga tidak mempunyai izin yang jelas,tuturnya.

Masih ditempat yang sama di depan halaman Lady shop , ratusan pedagang yang sedang menggelar aksi damai , salah satu perwakilan pedagang,Medi,mengatakan kami berharap lady  Shop tidak beroperasi dulu ,karena mamatikan usaha kami,  Lady shop menjual  produk nya lebih murah dari kita belanja grosir ke jakarta, otomatis kami pedagang pasar Tradisional, bisa mati tidak makan tidak dapat penglaris,”ungkapnya.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *