Jejak Sejarah Nusantara,Tidak Ada Hubungannya Dengan Auliya Tahrim.

Detikinvestigasi.com.Indonesia negeri yang kaya akan keberagaman budaya dan alamnya, memiliki jejak sejarah yang panjang dan penuh warna. Sebagai salah satu negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia, Indonesia telah menjadi tempat berkembangnya berbagai peradaban dan budaya sejak zaman prasejarah. Dari masa prasejarah hingga masa kini, jejak sejarah Indonesia mencerminkan perjalanan panjang bangsa ini dalam mencapai kedaulatan dan kemajuan.

Sejarah Indonesia dimulai jauh sebelum catatan tertulis ada. Pada zaman prasejarah, kepulauan Nusantara telah menjadi tempat tinggal bagi berbagai suku bangsa yang hidup dari berburu, meramu, dan bertani. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa manusia, nenek moyang kita telah menghuni wilayah Indonesia sejak lebih dari 1,6 juta tahun yang lalu.

Nusantara demikian disebut dan dikenal semua bangsa Pribumi di Indonesia juga di Dunia, sejarah perjalanan Panjang Bumi Pertiwi, Nusantara yang telah berdaulat dan merdeka dengan perjuangan Bangsa Pribumi dan dibantu oleh beberapa Bangsa pendatang, memiliki sejarah Bangsa yang jelas, dari Era kerajaan Kutai, Mataram Kuno, Pajajaran, Majapahit, Mataram Islam dan kerjaan – kerajaan yang lainnya.

Pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan Nusantaramenjadi pusat peradaban dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan yang maju, seni dan budaya yang berkembang pesat, serta jaringan perdagangan yang luas.

Salah satu titik puncak dalam sejarah kerajaan Indonesia adalah pada masa Kerajaan Majapahit di abad ke-14. Di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada, Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan wilayah yang luas dan pengaruh yang kuat di kawasan Nusantara.

Jadi sangat tidak mungkin dan tidak masuk akal, jika Nusantara adalah warisan dari Yaman. Upaya-upaya membelokkan sejarah dan merusak sejarah bangsa harus kita lawan. Nusantara, negeri luhur yang gemah ripah loh jinawi, yang kaya akan adat istiadat dan budaya, harus kita jaga, kita rawat, kita pertahankan dari segala bentuk rongrongan dari bangsa lain, termasuk oknum-oknum Habaib, yang memiliki agenda tersendiri untuk menguasai negeri ini.

Ada istilah yang menyebutkan “jika ingin menguasai satu Bangsa maka rusaklah sejarah Bangsa tersebut”Kalimat ini tidak asing kita dengar dan baca, kalimat tersebut hendaknya dapat menjadi acuan untuk kita semua penduduk Pribumi dan non Pribumi yang telah menjadi satu kesatuan dalan bingkai NKRI yang bernafaskan Pancasila, UUD 1945 juga Bhineka tunggal Ika sebagai pemersatu, untuk mewaspadai kelompok – kelompok yang ingin memecah belah Bangsa Nusantara lewat agama dan dengan Nasab palsu mengaku sebagai juriah Nabi Muhammad SAW tetapi kelakukan tidak mencerminkan secercah kebaikan melain sederetan caci maki dan hinaan kepada umat dalam siar agama yang dilontarkan oleh para oknum penjual agama untuk memecah belah Bangsa Indonesia terutama umat Islam Nusantara dan umat agama lainnnya.

Seperti banyak beredar di dunia maya ceramah – ceramah para oknum habib yang mengaku juriah nabi turunan baalwi imigran dari Yaman.

Hal ini memicu keresahan publik Bangsa Nusantara yang memiliki sejarah yang jelas dan trah yang jelas pula yang ingin dikuasai oleh segelintir oknum habib baalwi yang cabul ngibul. Seharusnya Menteri Agama dan para pejabatnya mengambil tindakan tegas kepada para oknum habib baalwi cabul ngibul yang ingin merusak tatanan umat beragama di NKRI yang sama-sama kita cintai. Diduga keras dari vidio – vidio yang beredar di semua situs itu telah sangat meresahkan dan mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Sejarah Bangsa Indonesia adalah Nusantara yang memiliki berbagai suku dan budaya asli Nusantara Indonesia tidak ada sedikitpun dari luar, hal dapat menjadi perhatian kita semua terutama generasi muda Indonesia jangan sampai terikit atau terpengaruh ajaran sesat para oknum – oknum yang mengaku turunan Nabi yang ingin menguasai Nusantara.

Mereka membuat kebohongan demi kebohongan yang akhirnya oleh masyarakat yang cerdas dan waras memberi julukan pada mereka sebagai oknum habib TUCRIT (tukang cerita).

Habib tucrit mencari uang dengan aneka cerita yang penuh kebohongan dan tidak masuk akal.

Mulai dari oknum habib yang menceritakan bahwa pulau Jawa Indonesia pintu masuknya aulia dari Tarim, Indonesia ini milik auliya dari Tarim Hadramaut Yaman. Padahal bangsa Indonesia telah merdeka dan tokoh proklamatornya adalah Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subardjo, Ibu Fatmawati, Sukarni, Sayuti Melik dan lain sebagainya. Tokoh tersebut pribumi asli Indonesia bukan dari Tarim.

Kerjaan para oknum habib dengan terus menipu (dawir) ke pengikutnya apakah terus dibiarkan di negeri ini. Membuka aib para oknum habib Ba’alawi Yaman bukan gibah apalagi fitnah. Tetapi semua adalah syiar Islam yang harus ditegakkan demi menjaga kesucian dan marwah Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya.

Mari kita bersatu melawan ke dzoliman oknum Bangsa migran dari Yaman yang menjadi oknum habib baalwi di Nusantara yang terus menerus memecah Bangsa Indonesia, aparat harus tindak tegas manusia – manusia yang menyesatkan tersebut.

Sejarah Indonesia adalah cermin dari perjalanan panjang dan kompleks sebuah bangsa dalam mencapai kedaulatan dan kemajuan. Dengan memahami dan menghargai warisan sejarahnya, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.”Ketum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia.

Penulis :(Jgd/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *