Detikinvestigasi.Com.Namlea,Buru.
Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke 77 dipusatkan di Desa Waelo Kecamatan Waelata Kabupaten Buru, bertindak selaku inspektur upacara Penjabat Bupati Buru DJalaludin Salampessy yang berlangsung, Sabtu (26/11).
Dikutif Dari BintangmalukuNewa. Salampessy yang membacakan Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang cakupannya mendorong semua guru ikut serta menjadi guru penggerak. Tercatat dalam dokumen Kemendikbudristek, hingga HUT PGRI ini, sebanyak 50.000 guru di Indonesia telah menjadi guru penggerak.
“Inilah generasi baru, kepala sekolah dan pengawas sekarang sudah ada 50.000 dan tentunya kami masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru nusantara menjadi guru penggerak. Saya sangat berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para guru penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar kita khususnya, melalui transformasi program pendidikan profesi guru ” tuturnya
Dia menjelaskan, guru penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan bangsa Indonesia. Mereka adalah guru yang menomor satukan murid dalam setiap keputusannya yang mampu menjadi mentor bagi guru lainnya dan melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya.
Baca juga Kabag Ops Polres Buru : Kasus Kekerasan Di Buru Masih Tinggi
Pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman, jika masih nyaman itu artinya kita tidak berubah, Sebenarnya bukan hanya guru yang terus didorong untuk merubah, kami di Mendikbudristek juga memacu diri untuk berinovasi mengubah cara pandang dan cara kerja kami, dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik, guru Merdeka belajar. Awal tahun ini, sepenuhnya akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan belajar berkarya dan berkolaborasi
“Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan ” jelas Salampessy
Plafform merdeka belajar yang kami luncurkan pada awal tahun ini sepenuhnya kami rancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar. Plafform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan, ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintah dalam masyarakat dalam belajar untuk bisa mengakses modul pembelajaran dengan kreatif, menggugah dan membagikan konten-konten praktik pembelajaran dan terkoneksi dengan rekan sesama penemu dari daerah lain.
“Saya pun selalu yakin bahwa perlu didukung dengan kesejahteraan para guru, untuk itu kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai aparatur sipil Negara melalui pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Pada kesempatan itu, Penjabat Bupati memberikan penghargaan kepada tokoh Pendidikan, guru honorer terlama, Kepala Sekolah Berdedikasi, Tokoh PGRI dan Pasukan Pengibar Bendera.
Tokoh Pendidikan, Hi. Zaenal Abidin Mubarak, BA dan Muhammad Taher Tukan. Edy Sutrisno, S.Pd. I. sebagai Guru honorer terlama selama 30 tahun, Yunus S.Pd. MM.Pd. sebagai Kepala Sekolah Berdedikasi, Hi. Mahmud Buton, S.Pd. M.Pd dan La Ode Badwi, S.Pd. M,Pd sebagai Tokoh PGRI.
Dalam upacara tersebut yang bertindak sebagai pasukan Pengibar Bendera, Puput Andini ( Pembawa Baki ), Andre Widodo, Mardian Supanji, Dimas Irawan, Rina Idriani, Rosul, Rahmad Nur Hidayat, Ahmad Aditya dan Ferdi Sisno, serta pembawa acara Andrianah Ronny S.Pd dan Mardiyah Fanath.
(Usman.T)