Disdik Mesuji Diduga Tutup Mata Terkait Adanya Pungli Di SDN 14 Simpang Pematang.

Detikinvestigasi.com.Mesuji-
Terkait dugaan pungli Siswa/Siswi di SDN 14 Simpang Pematang,Kepala sekolah setempat,IW,berjanji akan mengembalikan dana tersebut ke siswa,tetapi hingga saat ini dana tersebut belum juga di kembalikan,kuat dugaan adanya kong-kalikong pihak sekolah dengan pihak Disdik kabupaten Mesuji,sehingga sampai saat ini pihak Disdik tutup mata.

Pasalnya,”Sebelumnya awak media sudah mengkonfirmasi Joko Sekertaris dinas Pendidik dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji, dalam percakapan melalui via Wattsapp Joko menyarankan agar langsung kebidang Dikdas aja ded,”kata Joko.
Namun berkali-kali mengguhubungi Hafiz Kabid Dikdas  via hendpon Wattsaap hingga Saat ini tidak ada respon positif terkait temuan dikolahan tersebut, ditemui dikantor tidak ada ditempat (dugaan menghindar ada apa?).

Selain tidak transparansi dalam pengelolan anggaran tahun sebelumnya juga Kepala Sekolah Iswati juga melakukan hal yang sama melakukan Pemungutan terhadap orang tua wali Siswa-Siswi tanpa melibatkan Komite, jelas telah melanggar Aturan dan peraturan yang berlaku.

Yang lebih parahnya lagi kepala Sekolah tidak mau membayar timbunan tanah Ruang Kelas Baru (RKB) pada Tahun 2019 lalu, meskipun sudah serah terima dengan Kepala Sekolah yang lama, hal ini sangat memilukan hati ditengah masyarakat,seharus jiwa Pemimpin tidak sedemikian rupa.

Saat Konfirmasi Maulana Toko masyarakat setempat Sekaligus Komite lama bagian humas menyampaikan kepada awak media ada beberapa poin,poin pertama semenjak diganti Kepala Sekolah yang lama, saya selaku humas komite yang lama tidak pernah diberlakukan sesuai tupoksi kami (sebagai Komite) pembubaran juga kami tidak tahu, tiba-tiba ada komite baru, pemungutan tahun lalu juga kami tidak tahu.
“Ya baik Saya ketua dan yang lainnya.

Penimbunan RKB juga itu saya isi dijamannya pak Made (Kepseknya) merintahkan saya untuk mengerjakannya, ya terus terang itu tanahnya beli, pakai mobil saya, termasuk tenaga nurunin tanah dari mobil juga ya saya, dan uang pulsa sumur bor selama 17 bulan, disinggung berapa pak sangkutan Sekolahan, sama bapak dua jutaan Rupiah,mungkin Dimata orang lain Kecil tapi Dimata saya itu “gunung mas,”,ungkapnya.

Lanjut ia”, saya mencoba menagihnya tapi Bu ISWATI mengelak, itu bukan tanggung jawab saya,itu tanggung jawab Kepsek yang lama, jujur padahal itu pas serah terima Kepsek yang lama dan baru duduk bersama antara Kepsek yang lama dan yang baru disaksikan oleh bendahara lama kok.

Tapi kok tega pada akhirnya Iswati, lari dari kenyataan,tunggakkan sekolahan itu hingga saat ini tidak terbayarkan.
Tadinya Sekolahan sekolahan ini terlihat kumuh rumputnya setinggi dengkul, sekolahan tidak pernah dicet, pintu pada
Rusak,penerangan tidak ada untuk dihalaman, penjaga sekolah nggk ada, pekerja kebersihan dipekerjakan harian, dihari itu jelas penggunaan Dana Bosnya, 2023 inilah Sekolah dan lingkungan terlihat rapi, Alhamdulillah semenjak Juwadi pindah disini, karna kepseknya sering ditegor.

Jujur mas media, saya disini hanya masyarakat biasa tidak ada kepentingan awal berdiri Sekolahan ini kita perintis memperjuangkan, bangun itu, banyak Swadaya dari masyarakat lingkungan sini, karna kami merasa bangga punya sekolahan Deket maju dunia pendidikannya, berperestasi daya saing tinggi, itu yang sebenarnya kami inginkan dan butuh pemimpin rilijius.

Ia harapan saya mewakili masyarakat disini, tolong dipanggil Kepseknya tindak tegas bila perlu diistirahatkan menjadi kepsek disini, kapanpun saya siap memberikan keterangan, jika orang Dinas ingin meminta keterangan lebih lanjut”,pungkasnya.

(Dedi H).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *